Jumat, 23 Januari 2015

Jodoh Hadits 24

Syarah Hadits ke-24
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: َأَكْرَمُ النَّاسِ أَتْقَاهُمْ

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda: "Manusia yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa dari mereka".

Ini adalah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kedua Shahihnya.

Yang ini diambil dari firman Allah سبحانه وتعالى dalam surat AlHujurat 13:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Sesungguhnya yang paling mulia dari kalian disisi Allah adalah yang paling bertaqwa dari kalian.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, hadits yang agung ini datang sabab wurudnya atau sebab datangnya hadits ini yaitu ketika Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم ditanya: "Siapakah manusia yang paling mulia?". Maka beliau menjawab:

أَكْرَمُكُمْ أَتْقَاهُم

Yang paling mulia dari mereka adalah yang paling bertaqwa dari mereka.

Maka kemudian para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bukan ini kami bertanya, maka kemudian Rasulullah bersabda:

فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ، ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ، ابْنِ نَبِيِّ اللَّهِ ، ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ

Manusia yang paling mulia adalah Yusuf putra Nabiyullah, putra Nabiyyullah dan putra Khalilullah.

Maka para shahabat kembali berkata: "Bukanlah karena ini kami bertanya". Maka Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda:

فَعَنْ مَعَادِ الْعَرَبِ ؟

Apakah tentang dari perbendaharaan-perbendaharaan orang Arab yang kalian tanyakan?

Maka mereka menjawab: "Na'am (ya)". Maka Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda:

فَإِنَّ خِيَارُكُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الإِسْلامِ إِذَا فَقِهُوا

Maka yang paling mulia, yang paling baik dari kalian di masa Jahiliyah adalah yang juga yang terbaik dalam Islam kalau mereka faqih (faham didalam agama).

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, maka dalam hadits di atas Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menjelaskan tentang timbangan dari kumpulan manusia didalam ketaqwaannya.
Sesuai dengan firman Allah سبحانه وتعالى :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah dari kalian adalah yang paling bertaqwa diantara kalian.

Maka Allah tidak melihat kepada manusia dari nashab mereka, tidak juga dari kekayaan mereka, tidak juga dari ketampanan dan kecantikan mereka. Akan tetapi melihat pada amalan mereka maka yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling bertaqwa kepada Allah سبحانه وتعالى.

Hadits ini menunjukkan hasungan kepada kita semua agar selalu bertaqwa kepada Allah سبحانه وتعالى, karena ketika setiap manusia semakin bertaqwa maka semakin mulia disisi Allah سبحانه وتعالى.

Maka Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menjelaskan orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa, yang inilah peringkat atau derajat yang bisa didapatkan manusia dengan ketaqwaannya. Yang kemuliaan manusia disisi Allah dari ketaqwaannya kepada Allah سبحانه وتعالى, semakin dia bertaqwa, semakin dia menjalankan ketaqwaan kepada Allah سبحانه وتعالى, menjalankan perintah Allah سبحانه وتعالى dan menjauhi larangan Allah سبحانه وتعالى, maka dia akan semakin mulia disisi Allah سبحانه وتعالى.

Kemudian juga Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menjelaskan bahwa ketika disebutkan orang yang paling mulia adalah Yusuf yang dia adalah nashab yang mulia, bapaknya adalah seorang Nabi, kakeknya juga seorang Nabi bahkan kakeknya lagi adalah Khalilullah. Yang Yusuf juga dikenal termasuk orang yang paling mulia akhlaqnya, demikian juga para bapaknya yang semua adalah orang-orang yang mulia nashabnya.

Yang dari sini juga menunjukkan bahwa ketika terkumpul kemuliaan nashab dan kemuliaan dari akhlaq, dari kemuliaan ketaqwaan maka ini akan menambah dari kemuliaan tersebut. Akan tetapi jika nashab tersebut tidak diikuti dengan ketaqwaan kepada Allah سبحانه وتعالى maka tidak akan mulia disisi Allah سبحانه وتعالى.

Bagaimana kita melihat Abu Lahab, yang merupakan paman Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم, dia dikatakan Allah سبحانه وتعالى sebagai orang yang dikutuk, yang terlaknat, yang dia berada didalam neraka, celaka kedua tangan Abu Lahab dan celaka dia. Padahal dia adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم. Akan tetapi ketika kemuliaan nashab diiringi ketaqwaan kepada Allah سبحانه وتعالى saat itulah dia mendapatkan kemuliaan yang lebih disisi Allah سبحانه وتعالى.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, semoga Allah memberikan ketaqwaan kepada kita, memberikan taufiq kepada kita untuk bisa melaksanakan ketaqwaan kepada Allah سبحانه وتعالى, kita termasuk orang-orang yang mulia disisi Allah.

والله أعلم بالصواب

وصلى الله على نيينا محمد و على آله و صحبه و سلم.

و آخر دعونا، الحمد لله رب العالمين.

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته.


https://www.dropbox.com/s/ifps4q5a8qfhupl/Hadits%20ke%2024.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar